Jumat, 21 Oktober 2011

Bunga Untuk Ibu





Pagi itu, seorang pria tampak turun dari mobil mewahnya.
Ia bermaksud untuk membeli sebuah kado di kompleks pertokoan itu.
Besok adalah hari Ibu, dan ia bermaksud untuk membeli lalu mengirimkan
sebuah hadiah lewat pos untuk ibunya di kampung. Seorang Ibu yang
pernah ia tinggal pergi beberapa tahun lalu untuk kuliah, mencari nafkah,
dan mengejar kesuksesan di kota besar ini. Langkah-langkah pria itu
terhenti di depan sebuah toko bunga. Ia melihat seorang gadis cantik.
Ternyata, gadis itu adalah adik tingkatnya semasa kuliah dulu.
Gadis itu terlihat sedang memandangi lesu rangkaian bunga-bunga
indah di etalase. Matanya terlihat dengan jelas tengah berkaca-kaca,
air mata nya hendak meleleh, seperti akan menangis.

Setelah cerita cerita lalu dilantunkan, pria itu lalu bertanya
 “Ada apa denganmu? Ada apa dengan bunga-bunga itu?”
“Aku ingin memberi salah satu rangkaian bunga mawar ini untuk ibu saya,”
gadis cantik itu melanjutkan,
“Seumur hidup, saya belum pernah memberikan bunga seindah ini untuk ibu.”
“Kenapa tidak kau beli saja? Ini bagus, kok.”
Cerita pria tersebut sambil turut mengamati salah satu karangan bunga.
“Uang saya tidak cukup.”
“Ya sudah, pilih saja salah satu, aku yang akan membayarnya.”
Pria itu menawarkan diri sambil tersenyum.
Akhirnya gadis itu mengambil salah satu karangan bunga. Dengan ditemani
sang pria, gadis itu lalu menuju kasir. Pria itu juga menawarkan
diri mengantar si gadis pulang ke rumah untuk memberikan bunga
itu kepada ibunya. Gadis itu pun bersedia.
Dua orang itu lalu melaju menggunakan mobil menuju ke sebuah tempat
yang ditunjukkan oleh si gadis. Hati pria itu terperanjat ketika
gadis cantik itu ternyata mengajaknya ke sebuah kompleks pemakaman umum.
Setelah memarkir mobil,  pria itu lalu mengikuti langkah-langkah si gadis.
Dengan sangat terharu gadis itu lalu meletakkan karangan bunga itu ke
makam ibunya. Seorang ibu yang memang belum pernah dilihat gadis itu
seumur hidupnya. Ibu itu dulu meninggal saat melahirkan gadis itu.
Melihat kejadian itu, setelah mengantarkan gadis itu pulang ke rumah,
sang pria membatalkan niatnya untuk membeli dan mengirimkan kado bagi ibunya.
Siang itu juga, pemuda sukses itu langsung memacu mobilnya..
pulang ke kampungnya.. untuk melihat wajah ibu yang dia rindukan
selama ini.. untuk bersujud di bawah kakinya dan memeluk erat tubuh
dan hati lembutnya..

Sumber :

0 Comments:

Post a Comment