Jumat, 21 Oktober 2011

Hachiko





hachiko
Hachiko adalah seekor anjing 
yang lahir di sekitar bulan 
November 1923 di Odate, Jepang. 
Ia pindah ke Tokyo, saat 
majikannya pindah ke sana.
Pemilik anjing itu 
bernama Eisaburo Ueno. 
Eisaburo adalah seorang 
tua yang tinggal sendirian 
di rumahnya, istrinya sudah 
meninggal dan anak-anaknya 
sudah menikah dan tidak 
tinggal di situ lagi. 
Eisaburo Ueno bekerja 
di sebuah universitas di dekat
 Tokyo sebagai seorang profesor.
Sudah sebuah kebiasaan bagi orang tua itu untuk menaiki 
kereta listrik di Stasiun Shibuya untuk bekerja. 
Ia berangkat sekitar jam 8 pagi, dan biasanya 
ia pulang dan tiba di stasiun itu kembali sekitar jam 5 sore.
Hachiko, si anjing itu, sangat setia menemani tuannya. 
Setiap pagi ia berjalan bersama tuannya menuju 
ke Stasiun Shibuya. Setelah ‘melepas kepergian’ tuannya, 
anjing itu pulang sendiri ke rumah. Dan uniknya 
tepat sebelum jam 5 sore, anjing itu sudah datang 
kembali ke stasiun untuk menjemput tuannya.
Kebiasaan ini dilakukannya setiap hari selama 
beberapa tahun, dan orang-orang di sekitar situ 
sudah mulai hapal dengan tingkah anjing (dan pemiliknya) itu. 
Para petugas stasiun pun selalu tersenyum ramah saat 
melihat anjing itu berlari-lari kecil menjemput tuannya setiap sore.
Tapi malang, pada suatu siang, Eisaburo mendapatkan 
serangan jantung di universitas tempatnya bekerja. 
Ia meninggal sebelum mendapatkan perawatan medis 
dari rumah sakit. Segenap keluarganya langsung 
dihubungi oleh pihak universitas untuk menjemput jenazah Eisaburo.
Lalu bagaimana dengan anjing itu ? 
Ternyata, pada sore harinya anjing itu tetap 
datang ke stasiun untuk menjemput tuannya, 
tapi hingga larut malam ia menunggu, ternyata tuannya 
tidak datang. Anjing itu pulang kembali ke rumah.
Besok sorenya, anjing itu kembali datang ke Stasiun dan 
sekali lagi ia pulang dengan ‘tangan hampa’. 
Kebiasaan ini ia lakukan setiap hari. Para petugas stasiun 
dan orang-orang di situ sangat bersimpati dan 
kadangkala memberinya makan saat ‘menjemput tuannya’.
patunghachikoBeberapa kerabat Eisaburo 
pun sebenarnya sudah 
berusaha untuk memelihara 
dan merawat anjing itu, 
tetapi tetap saja – setiap sore 
anjing itu nekat berlari 
menuju ke stasiun Shibuya.
Tak terasa 11 tahun sudah berlalu, 
dan anjing itu tetap 
melakukan aktivitas hariannya 
menunggu tuannya di stasiun tiap sore – 
hingga larut malam, 
bahkan kadang baru 
pulang besok paginya setelah 
pulas tertidur di stasiun.
Setelah berumur 15 tahun, 
anjing itu akhirnya meninggal dunia dalam kesetiaannya, 
tepat di tempat dimana ia biasa menunggu tuannya.
Untuk memuji dan menghargai kesetiaan anjing itu, 
orang-orang membangun sebuah patung Hachiko di Stasiun Shibuya. 
Patung anjing itu masih berdiri kokoh hingga saat ini – 
sebagai sebuah inspirasi kesetiaan bagi orang-orang yang melewatinya
.

0 Comments:

Post a Comment